Rabu, 24 November 2010

DRILLING

 Kelompok 3

Andrik
Anwar Fatoni
Candra kurnianto
Dedy Amin K
Pandapotan Yulianto H

PENGENALAN PROSES DRILLING
        Proses pembuatan lubang pada benda kerja yang biasa dilakukan dengan proses pengeboran (drilling) merupakan proses penting dalam proses pemesinan. Proses ini biasa dilakukan dengan menggunakan mata bor (twist drill).
       Dalam proses pemesinan mata bor yang paling popular dipergunakan dalam proses pemesinan adalah mata bor jenis standard-point yang digunakan untuk pemakaian biasa. Mata bor jenis ini terdiri dari empat bagian utama yaitu point-angle, lip-relief angle, chisel-edge angle, dan helix angle. Besarnya ukuran sudut mata bor yang direkomendasikan untuk bahan HSS dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Jenis-jenis mata bor lainnya yang biasa digunakan pada proses pemesinan diantaranya adalah: step drill yang digunakan untuk membuat lubang dengan dua atau lebih diameter yang berbeda misalnya pada proses counterboring dan countersinking drill untuk membuat dudukan kepala baut, center drill untuk membuat titik pusat lubang, spade-drill adalah mata bor yang dapat digunakan untuk membuat lubang bor yang besar dan dalam, crankshaft drill untuk mengebor benda kerja yang lebih kuat misalnya paduan titanium, dan gun drill untuk membuat lubang senjata.


Prinsip dasar gerakan pengeboran
Mesin bor mempunyai prinsip dasar gerakan yaitu gerakan berputar spindel utama (n) dan gerakan/laju pemakanan (f).
a.       Putaran mata bor ( n )
Gerakan putaran mata bor ini merupakan gerakan berputarnya spindel mesin bor. Gerakan ini sering disebut gerakan utama ( main motion ). Besarnya putaran spindel ini tergantung oleh material benda kerja, material mata bor dan diameter mata bor. Gerakan utama ini diukur dalam m/menit.
b.      Laju pemakanan ( f )
Laju pemakanan adalah gerakan turunnya mata bor menuju benda kerja tiap satuan waktu. Besarnya laju pemakanan ini mempengaruhi kualitas permukaan hasil lubang. Laju pemakanan diukur dalam mm/putaran.
Gerak berputar spindel utama dihasilkan dari gerak putar motor utama yang diteruskan melalui beberapa sistem transmisi yaitu :

Sistem transmisi sabuk (belt)
(1)   Biasanya digunakan untuk mesin bor meja atau mesin yang dayanya kecil.
(2)   Jika terjadi kelebihan beban memungkinkan adanya selip sehingga aman tetapi efisiensi dayanya rendah.
Sistem transmisi roda gigi (gear)
(1)   Biasanya digunakan untuk mesin bor yang dayanya besar.
(2)   Efisiensi daya tinggi, tidak memungkinkan adanya selip.
Sistem transmisi gabungan sabuk dan roda gigi

Ukuran dari mesin bor ditentukan oleh beberapa hal, yaitu :
a.       Jarak dari tiang ke poros utama
b.      Besarnya mata bor yang dapat dipasang
c.       Panjang langkah poros utama
d.      Jarak dari permukaan meja ke spindel utama

Urutan pengeboran yang benar :
  1. Tandai dengan garis pada bagian yang akan dibor dengan menggunakan scriber dengan jarak sesuai dengan gambar kerja.
  2. Pada perpotongan tanda garis tersebut, buatlah titik dengan menggunakan centre punch.
  3. Pasang benda kerja pada tanggem dan cekam dengan kuat. Pastikan benda kerja terpasang tegak lurus terhadap sumbu spindel bor.
  4. Pasang centre tap pada drill chuck untuk menepatkan pusat lubang yang akan dibuat. 
  5. Pasang NC drill pada drill chuck untuk membuat awalan lubang. NC drill hanya boleh masuk sampai pada batas sisi potongnya karena pada.

     REFERENSI
    andhy07.files.wordpress.com/2010/02/materi-drilling.doc
    Setyowati R, Suparni, teknik permesinan jilid 1, departemen pendidikan nasional, Jakarta. 2008

1 komentar: